Meneladani Kepahlawanan dan Patriotisme Tokoh-Tokoh di Lingkungannya
Pahlawan adalah sebutan yang diberikan kepada orang yang berjasa kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Disebut pahlawan karena sangat menonjol di masyarakat dalam keberanian dan pengorbanannya untuk membela kebenaran. Seorang pahlawan mempunyai sifat-sifat mulia, seperti berani, perkasa, jujur, rela berkorban, tanpa pamrih, tidak mementingkan diri sendiri, bersemangat tinggi, dan sebagainya. Pahlawan adalah seorang satria, orang yang baik hati, jujur, dan gagah berani.
Seorang pahlawan biasanya adalah seorang patriot. Patriot adalah seorang pecinta dan pembela tanah air atau negara. Jika seorang pahlawan memiliki sifat-sifat kepahlawanan seperti tersebut di atas, seorang patriot menunjukkan sikap semangat cinta tanah air yang tinggi, sikap sudi mengorbankan segala-galanya (jiwa, raga, dan harta) untuk kejayaan dan kemakmuran tanah air, atau negaranya. Itulah yang disebut patriotisme. Sikap nasionalisme, kepahlawanan, dan patriotisme amat diperlukan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, terlebih-lebih dalam pembangunan.
1. Sikap Kepahlawanan dan Patriotisme Tokoh-Tokoh di Lingkungan Setempat
Di setiap wilayah, tempat atau lingkungan masyarakat tertentu pasti ada seorang atau lebih yang memiliki sifat dan sikap perilaku kepahlawanan dan patriotisme. Orang yang demikian biasanya sangat dihormati oleh seluruh anggota masyarakat sekelilingnya. Bahkan, dia menjadi contoh dan teladan bagi warga masyarakat. Orang itu menjadi panutan dalam kehidupan setiap warga masyarakat.
Sifat kepahlawanan seseorang di suatu lingkungan terdapat dalam berbagai bentuk. Seorang petani dapat muncul sebagai pahlawan tani di lingkungannya, sekaligus menjadi tokoh tani yang disegani. Seorang guru muncul sebagai pahlawan pendidikan dan dikenal sebagai tokoh pendidikan. Yang lain lagi sebagai pahlawan pembangunan dan menjadi tokoh pembangunan di lingkungannya.
Kita perlu meneladani sifat dan perilaku kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh yang ada di masyarakat kehidupan kita. Sikap ini amat perlu untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Mengapa mereka dianggap sebagai tokoh? Apakah jasa-jasa mereka terhadap masyarakat? Bagaimana sikapmu terhadap mereka?
2. Tokoh-Tokoh di Lingkungan Nasional
Tiap-tiap daerah memiliki tokoh-tokoh dan pahlawan-pahlawan yang berjasa terhadap masyarakatnya. Tokoh-tokoh nasional yang kemudian diangkat sebagai pahlawan nasional berasal dari daerah-daerah. Pada awalnya, perjuangan para pahlawan itu bersifat kedaerahan, artinya hanya untuk daerahnya masing-masing.
Tanah air kita telah lama dikenal oleh bangsa-bangsa Barat, khususnya bangsa-bangsa Eropa. Tanah air kita menghasilkan rempah-rempah, seperti lada, pala, cengkeh, dan kayu manis yang mahal harganya. Itulah yang mendorong bangsa-bangsa Eropa berusaha mencari jalan menuju ke tanah air kita.
Bangsa Eropa yang mula-mula berhasil mencapai dan berdagang di tanah air kita adalah bangsa Portugis. Tak lama kemudian menyusul pula bangsa Spanyol. Akhirnya, pada tahun 1596, bangsa Belanda tiba di Banten, tanah air kita. Tujuan Belanda pun mula-mula untuk berdagang. Akhirnya, bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda pun bersaing. Kemudian bangsa Portugis dan Spanyol tersingkir. Portugis berhasil bertahan di bagian timur Pulau Timor. Setelah itu hanya bangsa Belanda yang berdagang dengan bangsa kita.
Perusahaan dagang Belanda pada waktu itu bernama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie). Oleh pemerintah Belanda, VOC diberi hak perdagangan monopoli. Perdagangan monopoli VOC menghancurkan kehidupan bangsa kita. Akhirnya, kongsi dagang VOC berubah menjadi bentuk penjajahan pemerintah Belanda atas tanah air kita.
Bangsa kita tidak mau dijajah. Munculah pahlawan-pahlawan dari berbagai daerah melawan Belanda.
Di Demak, Jawa Tengah, Pati Unus menyerang Portugis. Sultan Ternate, Sulawesi Utara yang bernama Baabullah menyerang Portugis di Maluku. Sultan Agung raja Mataram, Jawa Tengah, menyerang Belanda di Batavia tahun 1628 dan 1929. Akan tetapi, ke-2 serangannya itu tidak berhasil. Pemimpin Belanda Jan Pieterszoon Coen (LP. Coen) tewas dalam peristiwa itu. Sultan Iskandar Muda dari Aceh bersama seorang laksamananya, seorang wanita bernama Laksamana Malahayati berhasil mempertahankan Aceh dari kekuasaan Belanda.
Sultan Hasanuddin yang terkenal dengan sebutan "Ayam Jantan dari Timur" dengan gigih melawan Belanda. Meskipun akhirnya Belanda berhasil memaksa Sultan Hasanuddin menandatangani perjanjian Bongaya.
Di Banten, Sultan Ageng Tirtayasa tidak mau dipaksa oleh Belanda untuk memenuhi keinginannya. Belanda akhirnya menawan Sultan Ageng Tirtayasa di Batavia, hingga wafatnya pada tahun 1692.
Di Maluku terkenal Thomas Mattulessy alias Pattimura. Pada tahun 1817, benteng Belanda di Saparua direbut rakyat Maluku, di bawah pimpinannya. Namun akhirnya, Pattimura tertawan dan dijatuhi hukuman mati.
Masih banyak lagi pahlawan-pahlawan lainnya. Tentu pembaca telah mengenalnya, seperti Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Si Singamangaraja, Teuku Urnar, Cut Nya Din, RA. Kartini, Dewi Sartika, dan sebagainya.
Pahlawan-pahlawan yang tidak boleh kita lupakan adalah Bung Karno dan Bung Hatta. Keduanya adalah proklamator, 17Agustus 1945. Kemudian, jendral Soedirman, Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Indonesia), W.R. Supratman (pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya), Supriyadi, I Gusti Ngurah Rai (Bali), dan Jos Sudarso.
Beberapa pahlawan tersebut telah banyak ditulis dan dibukukan. Bacalah riwayat hidup para pahlawan itu. Dengan begitu kamu akan lebih mengetahui dan memahaminya. Banyak contoh-contoh yang dapat diteladani. Siapakah di antara pahlawan dan tokoh-tokoh tersebut yang berasal dari daerah tempat tinggalmu?